cultural
Setelah sholat, rombongan pun berangkat lagi ke tujuan akhir. Baywalk Mall di Pluit. Well, berhubung rombongan yang berangkat ini keseluruhan ibu-ibu usia paruh baya, maka kunjungan ke mall yang berada di pinggir laut dengan segala ketenarannya ini pun tak boleh dilewatkan. Dan memang mall ini cukup unik. Lokasinya di pinggir laut dan akan menjadi pintu gerbang awal reklamasi pantai untuk dijadikan kota baru Pluit City.
Ada beragam hiburan di Baywalk Mall ini, terutama masih dalam suasana Chinese New Year. Ada atraksi akrobat dari China, ada atraksi air mancur menari, dan lampion warna warni yang menyala di malam hari menambah semarak penampilan pusat perbelanjaan yang sedang naik daun di perbatasan Tangerang dan Jakarta Utara ini. Malam pun semakin gelap, secangkir kopi pun telah habis diteguk.. Waktunya tiba untuk berisitirahat.. Sebelumnya menyempatkan diri untuk mengambil gambar rombonganku diantara warna warni lampion sebelum mengucapkan salam selamat tinggal, see you on next trip... Cheersszzzz....
Menyusuri Peninggalan Cina Benteng, Tangerang
Hai guys.... Masih dalam suasana
Chinese New Year aku ikut dalam rombongan alumni psikologi UI angkatan 70-74
untuk mengeksplorasi peninggalan Cina Benteng di sekitar kota Tangerang,
Banten.
Berawal dari berkumpul untuk
sarapan nasi uduk "Encim Sukaria" yang berlokasi dekat dengan Taman
Makam Pahlawan, aku dan rombongan memulai kegiatan tour. Perhentian pertama
adalah Pasar Lama, tepatnya di Klenteng Boen Tek Bio. Lokasi klenteng ini ada
di dalam Pasar Lama. Dan karena minggu lalu bertepatan dengan hari raya Imlek,
masih tampak banyak lilin-lilin besar dengan ukiran nama keluarga yang
melakukan persembahyangan disana.
Dari Klenteng Boen Tek Bio, kami melanjutkan
perjalanan menuju aliran Sungai Cisadane. Melewati rumah-rumah khas Cina
Peranakan yang banyak menggunakan ornamen seperti lukisan di kayu atau dinding
rumah mereka, dengan bentuk pintu dan jendela yang khas. Melewati juga rumah
yang digunakan sebagai penangkaran burung walet, namun sayangnya walet sekarang
semakin berkurang karena banyaknya pembangunan tower untuk provider
telekomunikasi di sekitar Sungai Cisadane.
Sampailah kami di aliran Sungai
Cisadane, yang merupakan sungai utama di Kota Tangerang.Sungai ini lebar dan
bersih, dengan pepohonan rindang di sepanjang bantaran sungai yang dijadikan
tempat untuk bersantai warga, bahkan terlihat beberapa orang sibuk
memancing.Diceritakan bahwa tahun 1900 seorang tuan tanah menyumbangkan
sepasang perahu naga untuk klenteng sebagai balas jasa karena dia ditolong pada
saat kereta yang ditumpanginya patah tepat didepan klenteng tersebut. Sejakitu
menjadi tradisilah setiap tanggal 5 bulan ke 5 dari kalender Cina, diadakan
perayaan lomba Peh Cun (lomba perahu naga), yang kemudian oleh pemerintah
daerah dijadikan event Festival Cisadane.
Setelah puas menyusuri Sungai
Cisadane yang bersih dan tertata rapi, rombongan diajak ke Museum Benteng Heritage,
yang merupakan destinasi selanjutnya sekaligus makan siang.Ini adalah museum
peranakan cina pertama di Indonesia, dan dinamakan Benteng Heritage karena pada
jaman penjajahan Belanda dulu, daerah sekitar museum ini dibangun benteng besar
untuk menjaga serangan dari daerah Banten. Daerah Pasar Lama Tangerang ini
disebut juga sebagai Zero Point nya Kota Tangerang, karena dulu disini adalah
pusat kegiatan kota Tangerang, yang dikenal dengan nama Kota Benteng.
Di Museum Benteng Heritage ini
banyak terdapat artefak dan sejarah masyarakat Cina Tangerang, yang menyebut
dirinya Cina Peranakan, mulai dari sejarah kedatangan armada Cheng Ho yang
sebagian mendarat di Teluk Naga, yang diyakini sebagai cikal bakal penduduk
Tionghoa Tangerang (Cina Benteng).
Ada peninggalan berupa alat-alat
pernikahan ala Cina Peranakan di masa lalu, juga beberapa sepatu yang merupakan
sepatu dari wanita Cina dengan legenda bounded
feet nya yang menurut saya merupakan KDRT pertama dalam rumah tangga.
Bayangkan perempuan dari usia 6 bulan sudah diikat kakinya agar tidak tumbuh
dan tetap berukuran kecil karena tradisi kala itu, semakin kecil kaki perempuan
akan semakin indah dan sebagai keluarga priyayi tidak sepantasnya bekerja
berat, hanya boleh menyuruh para pembantu dan kemana-mana ditandu, padahal
sebenarnya itu cara untuk membuat perempuan tidak bisa keluar rumah.
Museum Benteng ini dulunya adalah
rumah dengan disain asli Cina Peranakan, dan hanya direstorasi sedikit sehingga
95% bangunan ini masih bangunan asli. Termasuk balkon dalam di lantai 2 yang
mengisahkan tentang legenda Kwan Kong, seorang jenderal
yang mengangkat sumpah saudara dengan 3 sahabatnya dibawah pohon persik untuk
menjaga kedaulatan negara Cina. Dan hingga saat ini legenda Kwan Kong ini
sering dijadikan ikon untuk rumah komunitas atau persaudaraan.
Selesai makan siang dengan menu
Lontong Cap Gomeh dan Ayam Goreng Mertua, rombongan pun bersiap untuk menuju
destinasi berikutnya. Di perjalanan kami melewati masjid agung Al Anshor, yang
merupakan masjid raya di Kota Tangerang. Kami pun berhenti sejenak disana untuk
sholat Zuhur dan mengagumi keindahan arsitektur masjid tersebut.
Setelah sholat, rombongan pun berangkat lagi ke tujuan akhir. Baywalk Mall di Pluit. Well, berhubung rombongan yang berangkat ini keseluruhan ibu-ibu usia paruh baya, maka kunjungan ke mall yang berada di pinggir laut dengan segala ketenarannya ini pun tak boleh dilewatkan. Dan memang mall ini cukup unik. Lokasinya di pinggir laut dan akan menjadi pintu gerbang awal reklamasi pantai untuk dijadikan kota baru Pluit City.
Ada beragam hiburan di Baywalk Mall ini, terutama masih dalam suasana Chinese New Year. Ada atraksi akrobat dari China, ada atraksi air mancur menari, dan lampion warna warni yang menyala di malam hari menambah semarak penampilan pusat perbelanjaan yang sedang naik daun di perbatasan Tangerang dan Jakarta Utara ini. Malam pun semakin gelap, secangkir kopi pun telah habis diteguk.. Waktunya tiba untuk berisitirahat.. Sebelumnya menyempatkan diri untuk mengambil gambar rombonganku diantara warna warni lampion sebelum mengucapkan salam selamat tinggal, see you on next trip... Cheersszzzz....
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus